Lingkungan fisik interior kelas berpengaruh terhadap keaktifan belajar
peserta didik. Inti dari ruang kelas yang
efektif adalah menyenangkan dan menantang peserta didik untuk semangat
dan antusias dalam belajar.
Sumber: Penulis
Apa yang harus diperhatikan?
Pengaturan meja, kursi, papan tulis dan papan pajangan. Pengaturan dalam
konteks tulisan ini tidak dimaksudkan menjadi susunan yang tetap dalam kurun
waktu 1 tahun pelajaran, melainkan berubah secara dinamis sesuai dengan
karakter belajar peserta didik di kelas tersebut dan dipengaruhi oleh tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada setiap satuan pembelajaran.
Bagaimana Meja dan Kursi?
Apakah guru dan peserta didik bebas bergerak?
Apakah peserta didik memiliki kesempatan untuk berdiskusi?
Apakah dengan susunan meja yang berjejer ke belakang mempersulit peserta
didik untuk berinteraksi satu sama lain?
Apakah tinggi dan meja kursi disesuaikan dengan perkembangan fisik
peserta didik?
Rancangan meja dan kursi menurut Mel Siberman (1996: 12) dalam bukunya
yang berjudul “Active Learning”,
meliputi:
- Huruf U
- Corak tim (berkelompok menempati setengah lingkaran kelas)
- Meja konferensi (meja dan kursi disusun berbentuk persegi panjang)
- Lingkaran
- Kelompok untuk kelompok (meja diletakkan semua di tengah berbentuk persegi, semua peserta didik mengelilingi meja melakukan diskusi)
- Workstation (berpasangan dengan alat tertentu seperi mikroskop atau komputer)
- Breakout groupings (adanya kelompok besar di tengah, dan kelompok-kelompok kecil di setiap sudut)
- Susunan Chevron (membentuk huruf V)
- Kelas tradisional (berjejer ke belakang)
- Audiotorium (menyerupai penonton pada bioskop atau pentas teater)
Pengelompokan Siswa
- Klasikal: seluruh peserta didik mengerjakan hal yang sama, serentak, biasanya digunakan pada saat guru menerangkan di awal pelajaran atau pada saat melakukan penutup pelajaran.
- Individual: peserta didik mengerjakan tugas sendiri.
- Kelompok: dapat dilakukan sebagai kelompok kecil / pasangan atau kelompok besar, cocok untuk penugasan proyek, wawancara atau memecahkan masalah.
- Tidak semua tugas cocok dilakukan untuk klasikal, individual atau kelompok, guru harus menentukan kegiatan mana yang sesuai dengan masing-masing jenis pengelompokan.
Ketinggian disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Pada peserta didik kelas awal memiliki kebutuhan yang berbeda dengan peserta didik kelas atas.
Bagaimana Tips Memajangkan Karya Peserta Didik ?
- Pajangan disesuaikan dengan topik
- Tinggi rendah pajangan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
- Pajangan tidak ditumpuk, diletakkan satu persatu
- Pajangan bukanlah hasil tes, pekerjaan rumah, tetapi produk lainnya seperti karangan, proyek matematika, yang menunjukan proses belajar
- Judul pajangan harus benar dan besar, terutama untuk peserta didik kelas awal
- Hati-hati pada saat menggunting, jangan sampai karya peserta didik tergunting
- Gunakan bahan yang murah, bekas, dari majalah atau koran bekas
Sumber: https://msrestyshare.files.wordpress.com/2010/03/foto-di-sekolah-138.jpg
Pojok baca adalah upaya mengembangkan minat baca peserta didik melalui pemanfaatan pojok kelas sebagai perpustakaan kecil. Tujuan pojok baca, antara lain:
- Meningkatkan minat baca peserta didik
- Guru dapat menjadikan pojok baca sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran
- Sebagai jalan keluar sekolah apabila tidak memiliki ruang khusus untuk perpustakaan sekolah
- Peserta didik dapat meminjam buku dan membacanya kapan saja
- Diletakkan di pojok, buku disusun rapi
- Peserta didik menuliskan buku yang telah dibacanya dengan menuliskan judul, tanggal, di tabel yang telah disiapkan.
Semoga menginspirasi...
ReplyDelete