Monday, July 25, 2016

Guru Kekinian 5 Er

Kita tidak bisa memecahkan masalah dengan cara berpikir yang sama ketika kita menciptakannya
(Albert Einstein)
Suka atau tidak suka, guru hari ini dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman, dalam istilah yang trend hari ini dikenal dengan guru kekinian atau guru abad 21. 
Setidaknya ada beberapa tuntutan utama sebagai ciri guru kekinian, antara lain: a) guru sebagai pendidik (teacher), b) guru sebagai pembelajar(learner) dan c) guru sebagai pemecah masalah (problem solver), d) guru sebagai bagian dari komunitas jaringan (networker), dan tidak boleh lupa e) guru sebagai bapak/ibu sekaligus suami/istri yang baik dalam keluarga (father/mother).
Dalam konteks guru sebagai pendidik, sejatinya adalah memanusiakan manusia, mengembangkan potensi peserta didik dalam aspek sikap (attitude), kemampuan (ability) dan keterampilan (skill). Guru yang tidak terlepas dari kompetensinya sebagai pendidik yakni: a) kompetensi pedagogik, b) kompetensi kepribadian, c) kompetensi sosial dan d) kompetensi profesional. Guru yang senantiasa menjadi panutan, contoh teladan (role models) bagi peserta didiknya, sehingga adanya kesesuaian antara budi pekerti yang diajarkan dengan tingkah lakunya sehari-hari.
Dalam konteks guru pembelajar, menurut Anies Baswedan (Mendikbud terdahulu) mengungkapkan bahwa, "guru pembelajar adalah guru yang ideal terus belajar dan mengembangkan (upgrade) diri setiap saat dan di manapun". Guru yang terus belajar dan berkarya sehingga menghasilkan generasi pembelajar sepanjang hayat, yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya. Guru yang terus belajar dan mengembangkan diri bukan untuk pemerintah atau kepala sekolah, tetapi memang hakikatnya sebagai guru pembelajar selama dia mengabdikan diri dalam dunia pendidikan. Dengan kata lain, menurut Mas Menteri, ketika seorang guru memutuskan untuk berhenti atau tidak mau belajar, maka sejak saat itu memutuskan untuk berhenti menjadi seorang pendidik.
Gambar 1 Guru Pembelajar
Foto: Dokumen Penulis
Dalam konteks guru sebagai problem solver, guru merupakan pemecah masalah, bagian dari sebuah solusi permasalahan bangsa yang berkembang. Guru yang tidak hanya berorientasi pada masalah kesejahteraan dirinya sendiri (problem oriented), melainkan menjadi kreator, penggagas, relawan dalam mengatasi berbagai problematika yang terjadi di masyarakat (solution oriented), terutama berkaitan langsung dengan dunia pendidikan.
Dalam konteks guru sebagai komunitas jaringan (networker), guru memiliki kemampuan dalam menguasai dan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sekaligus berkolaborasi secara global dalam meningkatkan kompetensi dan layanannya terhadap peserta didik dan masyarakat melalui sharing dengan komunitas guru di berbagai belahan dunia. Sehingga guru akan memiliki wawasan dan pola pikir yang terbuka, inovatif dan responsif dalam menghadapi perkembangan zaman, sekaligus menyiapkan generasi terbaik yang syarat dan relevan dengan tuntuan di dunia nyata, dunia industri, dunia yang penuh kebermaknaan.
Terakhir, dalam konteks guru sebagai father/mother, sejatinya adalah menjadi suami atau istri serta ayah atau ibu yang baik, peka, perhatian, tanggung jawab dalam keluarga. Seorang pribadi yang senantiasa memahami perannya dalam keluarga. Pribadi yang penuh cinta mendampingi suami atau istri. Pribadi yang selalu memperhatikan perkembangan, minat, serta bakat buah hatinya sehingga tumbuh kembang secara optimal. Dengan kata lain, meskipun harus memberikan 100 % jiwa raga dan kesungguhan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak serta merta meninggalkan peran utamanya dalam keluarga. Sehingga keberkahan diri, keluarga, dan partisipasi aktif dalam masyarakat serta pengabdian yang tulus untuk bangsa dan negara, senantiasa menjadi nilai ibadah...keridhaan Illahi.

No comments:

Post a Comment

 

www.guraru.org

Guru Berbagi

Blogroll

Usep Saefuddin

Email :Saefuddin.usep1708@gmail.com