Oleh: Usep Saefuddin, S.Pd
Kehidupan manusia tidak terlepas dari tiga masa yakni masa lalu, masa kini dan masa depan. Istilah masa lalu dalam bahasa Inggris dikenal dengan past, masa kini disebut dengan present, dan masa depan disebut dengan istilah future. Masa lalu merupakan suatu pelajaran, masa kini merupakan suatu kenyataan dan masa depan merupakan suatu harapan. Pelajaran di masa lalu menjadi pijakan dalam melakukan hal yang terbaik di masa kini, demi kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Sumber: http://www.rmbiografi.com/wp-content/uploads/2012/05/masa-depan.jpg
Kehidupan di masa lalu tidak terlepas dari dua peristiwa, menyenangkan atau menyedihkan, yaitu kesuksesan dan kegagalan. Terhadap suatu kesuksesan, sikap terbaik kita adalah bersyukur. Menurut Aa Gym mengungkapkan bahwa, "ujian hidup tidak hanya berupa kesedihan tetapi juga kesenangan", sehingga diperlukan tindakan baik sebagai wujud syukur terhadap kesenangan yang kita dapatkan. Adapun terhadap suatu kegagalan sikap kita tentu saja bersabar. Menurut beberapa pepatah "kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda" dan "kegagalan adalah kesempatan untuk memulai lebih cerdik". Dengan demikian, sikap terbaik kita saat mengalami kegagalan adalah menerimanya, dan berusaha bangkit untuk meraih kembali pada kesempatan yang berbeda, karena "Juara sejati bukanlah orang yang selalu menang, tetapi mampu bangkit dari kekalahan".Berdasarkan uraian tersebut, terhadap kehidupan di masa lalu, baik itu senang maupun sedih, sesenang apapun itu atau sepahit apa pun itu, kita seyogianya senantiasa mengambil pelajaran yang berharga demi masa kini dan masa depan.
Kehidupan masa kini tidak terlepas dari kenyataan hidup yang sedang dijalani. Ruang masa kini terasa sempit, bergantung kita memaknai masa kini tersebut. Sebagai contoh jika memaknai masa kini dengan satuan waktu sekon, berarti 1 sekon berikutnya masa kini telah menjadi masa lalu atau masa lampau. Begitupun jika kita memaknai masa kini dengan menit ini, jam ini, hari ini, minggu ini dan seterusnya. Yang terpenting adalah bukan berapa lama kita hidup di masa kini, melainkan bagaimana kita menjalani hidup di masa kini. Sehingga terhadap kehidupan di masa kini, sikap kita adalah dengan mempersembahkan tingkah laku terbaik di masa kini dari pelajaran di masa lalu untuk kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang atau masa depan.
Kehidupan masa depan tidak terlepas dari impian, harapan atau perencanaan. Seperti beberapa kata mutiara mengungkapkan"langkah utama dalam hidup adalah impian". Bahkan Albert Einstein, tokoh jenius dunia mengungkapkan, "imagination is more important than knowledge"(imajinasi lebih penting daripada pengetahuan), kalimat tersebut mengandung makna bahwa kemampuan bermimpi, berimajinasi, berencana memiliki kekuatan lebih dibandingkan pengetahuan kita semata. Thomas Alva Edison, penemu bola lampu pun mengungkapkan "genius is one percent inspiration and ninety nine percent perspiration" artinya untuk menjadi jenius, pertama kita harus memiliki inspirasi, impian atau perencanaan, meskipun nanti kerja keras yang menentukan keberhasilannya. Dengan demikian, terhadap masa depan, sikap terbaik kita adalah merencanakan sesuatu yang berharga demi kehidupan yang lebih baik sebagai upaya peningkatan kualitas keimanan, kepribadian diri, sosial dan dimensi perkembangan lainnya.
Semoga bermanfaat
ReplyDeleteSangat bermanfaat, Pak Usep.
ReplyDelete