Oleh: Usep Saefuddin, S.Pd
“Guru yang baik adalah guru yang senantiasa berorientasi pada solusi, bukan menyesali dan mengkambinghitamkan masalah, sehingga selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya secara terus menerus…”
“Guru yang baik adalah guru yang senantiasa berorientasi pada solusi, bukan menyesali dan mengkambinghitamkan masalah, sehingga selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya secara terus menerus…”
Hakikat kehidupan adalah adanya masalah. Ketika kita menganggap dalam kehidupan ini tidak memiliki masalah, sesungguhnya kita sedang bermasalah. Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Indikator masalah terletak pada dua hal yakni harapan (expectation) dan kenyataan (realization). Masalah muncul ketika harapan kita terhadap suatu hal tinggi, sementara keadaan sebenarnya tidak sesuai dengan harapan kita.
Kaitannya dengan pembelajaran, permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar terjadi setiap hari dari mulai kemampuan peserta didik yang rendah, hasil belajar tidak memuaskan, partisipasi aktif peserta didik yang rendah, bahan ajar yang tidak memadai, penggunaan metode dan media pembelajaran yang tidak tepat, dan permasalahan-permasalahan lainnya.
Gambar 1
Contoh Masalah Pembelajaran Klasikal di Kelas
Sumber: Penulis
Apabila kita kelompokan berdasarkan komponen penyusun pembelajaran, maka masalah-masalah dalam pembelajaran, meliputi:
1. Masalah dalam Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran itu mencakup 2 hal yakni dampak instruksional (instructional effect). Dampak instruksional merupakan dampak langsung berupa kemampuan yang diharapkan dari pembelajaran, sedangkan dampak pengiring merupakan kemampuan tidak langsung yang timbul dari proses pembelajaran tersebut. Misalnya dalam pembelajaran fotosintesis, kemampuan memahami proses fotosintesis adalah merupakan dampak langsung, sedangkan kemampuan menggunakan alat dalam praktikum fotosintesis merupakan dampak pengiring.
Permasalahan yang pertama kali dihadapi pendidik dalam tujuan pembelajaran adalah bagaimana merumuskan tujuan pembelajaran. Beberapa pendidik mengalami kesulitan dalam menentukan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang baik memuat kriteria 4 unsur yang dikenal dengan istilah ABCD yaitu audience, behaviour, condition, degree. Audience menyatakan peserta didik yang menjadi sasaran, behaviour menggambarkan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti pembelajaran, condition menyatakan kondisi saat peserta didik menunjukan kemampuan dan degree menyatakan tingkat, standar atau kriteria yang ditetapkan. Contoh tujuan pembelajaran yang baik, “peserta didik dapat menjelaskan 3 perbedaan candi bercorak Hindu dengan candi bercorak Budha melalui pengamatan terhadap gambar.”
2. Masalah dalam Materi Pembelajaran
Masalah yang dihadapi dalam aspek materi pembelajaran yaitu bagaimana menyajikan suatu bahan ajar yang abstrak, kompleks dalam kemasan yang konkret, sederhana tanpa mengurangi intisari dari bahan ajar yang akan disampaikan sehingga mudah dipahami peserta didik dengan baik. Kemudian, bahan ajar berkualitas syarat dengan nilai perluasan dan pendalaman materi sehingga peserta didik dapat memahami secara komprehensif.
Ada beberapa teknis penyajian materi agar diminati oleh peserta didik yaitu dengan peta konsep (mind mapping), ilustrasi gambar, sajian tabel, diagram atau ringkasan materi dalam bentuk pointer. Dengan penyajian-penyajian seperti ini, peserta didik akan lebih memahami bahan ajar dengan baik, sekaligus memiliki kecenderungan minat, respon dan tanggapan yang baik terhadap materi yang disajikan.
Gambar 2
Contoh Peta Konsep tentang Sistem Organ
Sumber: https://www.zenius.net/blog/wp-content/uploads/2013/01/konsep-fisiologi-sistem-organ-manusia.png
3. Masalah dalam Metode Pembelajaran
Masalah dalam metode pembelajaran pada dasarnya adalah pemilihan metode yang tidak tepat atau bahkan klasikal (ceramah semata), tanpa adanya variasi metode pembelajaran yang dapat merangsang minat dan respon peserta didik dalam belajar, sehingga perlu telaah yang menyeluruh terhadap metode pembelajaran dalam perencanaan pembelajaran sehingga proses pembelajaran berlangsung secara efektif.
4. Masalah dalam Media Pembelajaran
Masalah dalam media pembelajaran adalah kesulitan dalam memilih serta membuat media yang efektif dan efisien. Padahal lingkungan merupakan sumber belajar yang dapat dieksplorasi sebagai media. Kemudian tanamkan dalam diri pendidik tentang pemanfaatan media melalui prinsip APM (Alat Peraga Murah). APM dibuat dari pemanfaatan benda-benda tidak terpakai di sekitar kita, yang diubah menjadi media pembelajaran yang bernilai seperti karya kerajinan, maket atau model, display classroom.
Gambar 3
Display Classroom tentang Jari-jari Tanganku
Sumber: Imtinanika Syahara
5. Masalah dalam Evaluasi Pembelajaran
Masalah dalam evaluasi pembelajaran adalah hasil yang tidak memuaskan, bahkan dibawah standar sebagai akibat dari permasalahan-permasalahan pada komponen pembelajaran lainnya. Kemudian juga karena pemilihan teknis evaluasi yang lebih dominan pada hasil belajar secara tertulis dibandingkan dengan penilaian proses belajar dengan instrumen non tes seperti observasi, angket maupun wawancara.
Berangkat masalah-masalah dalam pembelajaran tersebut, sesungguhnya bukan merupakan sesuatu yang bebas nilai, atau sesuatu yang liar semata, melainkan merupakan suatu rahmat yang menuntut kita untuk senantiasa memperbaiki pembelajaran kita secara terus menerus. Artinya jangan pernah menjadikan masalah sebagai hambatan melainkan sebagai tantangan yang harus kita jawab dengan kesungguhan.
Semoga bermanfaat
ReplyDeletemanfaat bgt paaak.
ReplyDelete