Saturday, August 1, 2015

MOPD Negeri Mimpi Yes, MOPD Negeri Bebek No

“Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia” (Driyakara)
Negeri bebek adalah negeri yang kaya sumber daya alam, negeri dengan jumlah penduduk banyak, pendidikannya penuh dengan dilema. Hanya di negeri bebek ada peserta didik yang mendapatkan nilai UN 100 hampir satu kelas, hanya di negeri bebek SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) dapat dijadikan penambah nilai masuk dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Hanya di negeri bebek MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik) dahulu dikenal dengan istilah MOS (Masa Orientasi Siswa) atau OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) dalam lingkungan perguruan tinggi, dimana setiap peserta didik diminta untuk menggunakan atribut layaknya seorang bebek dan membawa tugas aneh khas bebek yang cenderung berbentuk makanan atau minuman tertentu, yang terkadang dibiaskan dalam teka-teki dikaitkan dengan tagline produk sebagai korban iklan, misalnya sebungkus pasir emas untuk penyebutan minuman berenergi serbuk, air semut untuk minuman bersoda atau permen bacot untuk penyebutan permen bibir. Dan hanya di negeri bebek pula, ada peserta didik yang meninggal dunia korban kekerasan senior saat pelaksanaan orientasi kampus.
Parade Bebek
Gambar 1 Parade Bebek
Sumber: http://cdn-2.tstatic.net/jabar/foto/bank/images/parade-bebek.jpg
Mopd Ala Negeri Bebek
Gambar 2 MOPD ala Negeri Bebek
Sumber: https://wahyuchandra.files.wordpress.com/2011/07/mos-1.jpg?w=382&h=245
Gambar 3 Kekerasan dalam MOPD
Sumber: http://s288.photobucket.com/user/scubby/media/Publication1.jpg.html
MOPD tidaklah seperti yang kita takutkan. Itulah kesan pertama yang seharusnya muncul ketika peserta didik di negeri mimpi menghadapi MOPD. Kegiatan MOPD pada hakikatnya merupakan suatu masa yang berkesan, menyenangkan sekaligus menegangkan bagi peserta didik, bergantung dari kesiapan mental mereka dalam menyikapinya. Menurut peserta didik, masa orientasi ini merupakan masa yang akan senantiasa menjadi citra awal mereka terhadap sekolah baru, teman baru, pendidik baru, dan lingkungan yang baru pula.Tidak sedikit justru masa ini yang akan diingat sepanjang masa dibandingkan dengan masa pembelajaran selama tiga tahun.
Di negeri mimpi, suatu kegiatan MOPD dikatakan ideal dan inspiratif manakala mencakup nilai-nilai luhur kehidupan seperti nilai religius atau kerohanian, nilai sosial dan kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kecerdasan dan pengembangan diri, nilai jasmaniah dan nilai estetika. Kegiatan MOPD yang syarat dengan nilai ideal dan inspiratif, mengembangkan tiga aspek edukatif yaitu aspek sikap atau karakter dan budi pekerti yang luhur (affective), pengetahuan (cognitive), dan keterampilan (performance). Dengan demikian merumuskan kegiatan MOPD yang ideal dan inspiratif tidak terlepas dari langkah utama dalam menentukan tujuan yang holistik (menyeluruh), sehingga aspek-aspek perkembangan peserta didik terakomodasi secara paripurna.
Kegiatan MOPD negeri mimpi yang ideal dan inspiratif senantiasa dijiwai oleh hakikat pendidikan. Driyakara mengungkapkan bahwa, “pada hakikatnya pendidikan adalah memanusiakan manusia”. Sehingga kegiatan MOPD senantiasa membentuk karakter dan meningkatkan kualitas peserta didik berdasarkan potensinya secara menyeluruh dengan berpijak kepada multiple intellegence (Howard Gardner), yang meliputi:
  1. Logic mathematic ability (kemampuan logika matematika)
  2. Linguistic ability (kemampuan berbahasa)
  3. Spatial ability (kemampuan menggambar dan menganalisis ruang 3 dimensi)
  4. Interpersonal ability (kemampuan sosial dan komunikasi)
  5. Kinesthetic ability (kemampuan gerak)
  6. Intrapersonal ability (kemampuan memotivasi diri dan menenangkan orang lain)
  7. Musical ability (kemampuan menyanyi, bermusik, menari dan lain-lain)
  8. Natural ability (kemampuan menganalisis dan menjelaskan gejala alam)
Dalam konsep multi kecerdasan inilah mengandung sebuah prinsip bahwa tidak ada peserta didik yang bodoh, melainkan berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing. Sehingga dalam prakteknya pada kegiatan MOPD, pendidik dan senior serta civitas akademik lainnya senantiasa memperlakukan peserta didik sebagai manusia yang senantiasa memiliki keunggulan dan potensi kecerdasan dalam bidang tertentu.
Berpijak kepada orientasi multiple intellegence dengan dasar keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mengarahkan peserta didik dalam kegiatan ilmiah, edukatif dan religius. Untuk mengetahui implementasi pelaksanaan MOPD yang ideal dan inspiratif di negeri mimpi, jadwal dan muatan aktivitasnya sebagai berikut:
Jadual hari ke 1
Gambar 4 Jadwal Ideal MOPD Hari Pertama
Sumber: Penulis
Kegiatan MOPD negeri mimpi diawali dengan pembukaan secara resmi oleh pejabat yang berwenang pada saat upacara bendera di hari pertama masuk sekolah. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan orasi ilmiah di aula secara umum, yang dipaparkan oleh tokoh pendidikan inspiratif, kepala sekolah, atau pendidik yang mampu memberikan pencerahan tentang pentingnya pendidikan, prestasi dan karya nyata peserta didik dalam memecahkan masalah, tantangan bangsa dan negara ini. Bila memungkinkan, kegiatan ini menghadirkan orator dari alumni-alumni yang telah berhasil dalam karier, penghargaan dalam bidang pendidikan, hasil penelitian atau lingkungan hidup. Tampilkan pula alumni atau peserta didik senior yang telah berhasil menjuarai olimpiade Matematika dan Science di tingkat internasional, nasional, regional atau lokal. Sehingga dengan kegiatan ini, peserta didik akan termotivasi untuk berkarya dan berprestasi sesuai dengan kemampuan dan potensinya dalam memberikan yang terbaik untuk negeri ini sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan bangsa ini.
Orasi Ilmiah Mendikbud
Gambar 5 Orasi Ilmiah Mendikbud
Sumber: http://assets.kompas.com/data/photo/2013/08/31/1807436anies-baswedan-2780x390.jpg
Selanjutnya, kegiatan MOPD dilanjutkan dengan kegiatan orientasi studi oleh pendidik di masing-masing kelas. Orientasi studi ini memperkenalkan kurikulum, kegiatan akademis, dan intrakurikuler yang mendukung proses belajar mengajar di kelas. Orientasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara utuh tentang aktivitas civitas akademis di sekolah tersebut.
Sesi ketiga, orientasi dilanjutkan dengan membangun karakter tim sebagai upaya mempererat kerjasama melalui permainan kolektif. Upayakan permainan yang disimulasikan bernuansa tradisional seperti benteng-bentengan, oray-orayan, bakiak, gobak sodor dan warisan budaya lainnya. Sehingga melalui kegiatan ini, selain menumbuhkan persatuan dan kesatuan juga sebagai upaya melestarikan budaya daerah sebagai wujud kecintaan dan kebanggaan terhadap tanah air.
Team Building Bakiak
Gambar 6 Team Building melalui Permainan Tradisional
Sumber: http://www.sman2kuta.sch.id/gambar/galeri/IMG_0366.JPG
Kemudian, karena kegiatan MOPD ini untuk membentuk karakter dan budi pekerti luhur peserta didik seperti ketakwaan dan kejujuran serta toleransi, akan lebih mulia apabila meciptakan suasana indahnya kebersamaan yang diwujudkan dalam kegiatan keagaamaan seperti shalat dzuhur berjamaah, berdoa dan membaca kitab suci pada awal kegiatan MOPD di kelas-kelas dan kegiatan bernuansa religi lainnya.
shalat berjamaah
Gambar 7 Shalat Dzuhur Berjamaah
Sumber: https://mtsnbaraka01.files.wordpress.com/2013/01/20130123_1307081.jpg
Di hari kedua, kegiatan diawali jam 6 pagi dengan kegiatan kerohanian yakni pelatihan spritual dan emosional. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkuat (reinforcement) karakter dalam meningkatkan hubungan secara vertikal kepada Sang Pencipta, memahami jati diri, menumbuhkan kepatuhan dan kesopanan terhadap orang tua dan guru serta membangun kepedulian terhadap sesama. Adapuan jadwal lengkap di hari kedua adalah sebagai berikut:
Jadual hari ke 2
Gambar 8 Jadwal Ideal MOPD Hari Kedua
Sumber: Penulis
Esq
Gambar 9 Pendidikan ESQ
Sumber:http://setda.majalengkakab.go.id/sites/default/files/dok%20gambar/DSC_0153.JPG
Kegiatan dilanjutkan dengan JJS (Jogging Jalan Santai) menggunakan kaos olahraga mengelilingi lingkungan sekolah sebagai eksplorasi dan pengenalan lingkungan sebagai sumber belajar. Kegiatan ini berguna untuk mengembangkan potensi kinestetik (gerak) dan kecerdasan jasmani peserta didik, sekaligus mengenal lebih dekat tentang lingkungan belajar yang akan mereka tempati selama tiga tahun ke depan.
JJS di Sekolah
Gambar 10 JJS di Sekolah
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFXAfF4lEzwWiiEC0b3vYmzWL8QitwpdDAfVQCKOGVY5nlktJ5dgEzw7LJy4cUyS7sb3CgfW0gXwSYOBQ6q2PadFGOkro8QYqMfVnDlPIvaWD61dsAVCs894ngiIFJBiL1B0ZrUW82TAGA/s1600/_DSC0824.JPG
Setelah itu peserta didik diminta untuk kembali ke kelas masing-masing untuk mendapatkan orientasi mengenai struktur organisasi sekolah dari wakil kepala sekolah atau pendidik. Orientasi ini berguna dalam mengetahui alur pengelolaan atau pengurusan sesuatu yang berkaitan dengan hak dan kewajiban peserta didik. Misalnya alur keuangan, alur akademis, alur kegiatan kesiswaan, alur administrasi dan sebagainya.
Kegiatan lain yang tidak kalah menariknya adalah Ekskul Expo dimana setiap ekstrakurikuler mempromosikan keunggulan, keberhasilan dan kemanfaatannya dalam pengembangan diri dan keterampilan sosial. Ekstrakurikuler yang terdiri atas Pramuka, PMR, Paskibra dan komunitas-komunitas lainnya secara bergantian melakukan presentasi di atas panggung. Selain itu pula, terdapat stand-stand di kanan-kiri atau luar gedung yang berhubungan dengan rekam jejak, memori, prestasi yang telah ditorehkan ekstrakurikuler tersebut. Kemudian peserta didik diberikan kebebasan dalam memilih berdasarkan minat, bakat dan potensinya melalui pengisian biodata keanggotaan.
Ekskul Expo
Gambar 11 Ekstrakurikuler Expo
Sumber: http://wijayalabs.blogdetik.com/files/2013/08/ad321b65e504c64247e0bfa022c2b79a_img_4130.jpg
Selanjutnya, peserta didik diminta untuk menggambar denah sekolah atau membuat sebuah maket di alam terbuka taman sekolah sebagai representasi atau citra terhadap tata letak, kondisi dan deskripsi lingkungan sekolah baru. Kegiatan ini dilakukan di luar kelas sehingga peserta didik dapat mengambil sudut pandang dari arah yang berbeda-beda bergantung selera. Hasil pekerjaan dikumpulkan sebagai bukti kegiatan masa orientasi. Hasil terbaik dapat ditampilkan di majalah dinding.
Menggambar denah
Gambar 12 Menggambar Denah di Lingkungan Terbuka
Sumber: https://sman1marioriawa.files.wordpress.com/2009/10/dscn1125.jpg
Hari ketiga merupakan hari terakhir MOPD yang berisi tentang penyuluhan, classmeeting, apresiasi seni dan penutupan. Penyuluhan yang dilakukan dalam orientasi ini meliputi:
  1. Penyuluhan tentang Pendidikan Seks, Bahaya Narkoba dan Zat Psikotropika dari Dinas Kesehatan atau dokter setempat
  2. Penyuluhan tentang Kenakalan Remaja, Kriminalitas, Crime Cyber
  3. Penyuluhan tentang Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran, Penggunaan Internet Sehat dan Sosial Media yang Baik dari Pelaku Teknologi  yang Peduli seperti Admin Guraru atau Acer Indonesia
Jadwal lengkap hari ketiga dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Jadual hari ke 3
Gambar 13 Jadwal Ideal MOPD Hari Ketiga
Sumber: Penulis
Mengawali hari ketiga kegiatan MOPD, dilakukan penyuluhan tentang pendidikan seks, bahaya narkoba dan zat psikotropika. Kegiatan ini dimulai dengan penjelasan secara verbal melalui slide dilengkapi dengan contoh obat-obat terlarang yang harus dihindari oleh peserta didik. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab seputar masalah bahaya pergaulan seks bebas dan antisipasi pencegahannya, masalah konsumsi dan ajakan penggunaan obat-obat terlarang, bila perlu dilakukan simulasi-simulasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan problematika tersebut sehingga peserta didik dibekali gambaran utuh tentang akibat dari perilaku negatif itu.
BP Narkoba
Gambar 13 Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Zat Psikotropika dari Dinkes
Sumber: http://tarakanita.or.id/pusat/images/news/narkoba_1334108405.jpg
Kegiatan penyuluhan lain yang tidak kalah pentingnya adalah penyuluhan tentang kenakalan remaja, kriminalitas dan cyber crime (kejahatan dunia maya). Penyuluhan ini merupakan langkah preventif pihak sekolah bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam mengantisipasi maraknya tawuran di lingkungan sekolah, maraknya kenakalan remaja dan bahaya genk motor, serta upaya kewaspadaan dalam maraknya kejahatan dunia maya melalui hubungan di sosial media. Kegiatan ini sekaligus menjawab keraguan orang tua siswa tentang keresahannya terhadap pergaulan peserta didik saat ini, dengan demikian membangun kepercayaan masyarakat tentang keseriusan institusi pendidikan dalam hal ini sekolah dalam menyikapi permasalahan tersebut.
BP Kenakalan Remaja
Gambar 14 Penyuluhan Kriminal dan Kenakalan Remaja dari Kepolisian
Sumber:http://bengkulu.kemenag.go.id/file/fotoberita/187431.jpg
Kompetisi dalam kehidupan adalah keniscayaan. Di sekolah pun, peserta didik akan dihadapkan dengan aktivitas-aktivitas kompetisi seperti lomba olimpiade Matematika dan IPA, lomba olahraga, lomba meraih hasil belajar terbaik dan lain-lain. Alangkah akomodatifnya, apabila di masa orientasi ini, peserta didik melakukan lomba olahraga antar kelas dalam upaya memupuk solidaritas dan sportivitas. Terlebih kegiatan ini dilakukan di awal masuk sekolah dengan rekan-rekan yang baru yang notabene dapat memupuk rasa persaudaraan di antara peserta didik.
Lomba antar kelas
Gambar 15 Lomba Antar Kelas
Sumber:http://www.smkmuhitemanggung.sch.id/images/foto/galeri/IMG_8664%20%28Small%29.JPG
Apabila tidak memungkinkan untuk mengadakan lomba olahraga antar kelas, dapat diganti dengan penyuluhan tentang penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, penggunaan internet sehat, dan pemberdayaan sosial media sebagai wahana komunitas ilmiah yang dapat mendukung prestasi dan motivasi belajar di kelas. Penyuluhan ICT (Information Communication Technology) ini, dapat pula menggandeng crew guraru atau langsung dari pihak ACER INDONESIA untuk berbagi demi kemajuan pendidikan di Indonesia sebagai wujud nyata corporate social responsibility (CSR).
acerAcer_Wallpaper_v2_by_puzzlepiecemedia
Gambar 16 Penyuluhan TIK dalam Pembelajaran oleh Acer Indonesia
Sumber: http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/images/preview/acer-kenalkan-produk-baru_20150218_205505.jpg
Langkah akhir dari kegiatan MOPD di negeri mimpi adalah apresiasi seni. Langkah ini diwujudkan sebagai upaya meningkatkan daya kreasi, cipta, rasa dan apresiasi terhadap seni, meliputi: a) seni sastra yang terdiri atas deklamasi puisi, pementasan drama atau teater, b) seni rupa yang terdiri atas dekorasi panggung, pameran lukisan, karya graviti dan buah tangan kreator-kreator muda peserta didik, c) seni musik yang terdiri atas pagelaran musik, baik musik tradisional maupun modern, d) seni tari yang terdiri atas pagelaran tari daerah maupun tari kontemporer. Setelah apresiasi inilah, akhirnya rangkaian acara MOPD ditutup oleh kepala sekolah atau pejabat lain yang berwenang.
Apresiasi Seni
Gambar 17 Apresiasi Seni
Sumber:http://www.smpn14depok.sch.id/wp-content/uploads/2015/03/P1130971.jpg
Bagaimana dengan tugas-tugas aneh pada MOPD di negeri bebek?
Apabila ditelaah secara menyeluruh, tugas itu ada pula manfaatnya meskipun banyak pula kelemahannya, hal yang mengarah pada kegiatan edukatif misalkan dalam aspek pemecahan masalah peserta didik. Hanya saja tugas-tugas aneh di MOPD negeri bebek ini, identik dengan orientasi makanan atau minuman. Sehingga nilai positif yang dirasakan secara langsung masih minim.
Sebagai pengalaman penulis ketika menjadi panitia OSPEK di salah satu perguruan tinggi pendidikan di Jawa Barat, contoh tugas aneh yang mendidik adalah peserta didik diarahkan untuk membawa batu bata. Setiap batu bata yang dibawa peserta didik, dikumpulkan sehingga menjadi amal shaleh tersendiri dalam membangun taman belajar atau rehabilitasi mushalla. Tugas lainnya adalah peserta didik diminta untuk membingkai berbagai gambar pahlawan. Setiap gambar pahlawan yang terbingkai dikumpulkan dan dapat digunakan sebagai display classroom di kelas-kelas.
Berdasarkan uraian di atas, pelaksanaan MOPD di negeri bebek cenderung kurang edukatif, karena hanya memperlakukan peserta didik sebagai objek dalam pendidikan. Tetapi sebaliknya, MOPD di negeri mimpi menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan mengembangkan berbagai potensi peserta didik secara holistik. Kesimpulannya,  katakan yes untuk MOPD negeri mimpi dan no untuk MOPD negeri bebek.
Demikianlah, semoga senantiasa menjadi ide yang inspiratif dan bermanfaat untuk perbaikan kegiatan MOPD di masa depan...
Crazy Idea, Great Creativity
Usep Saefuddin
Penulis adalah guru SDN Jayamulya III Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang

No comments:

Post a Comment

 

www.guraru.org

Guru Berbagi

Blogroll

Usep Saefuddin

Email :Saefuddin.usep1708@gmail.com