Do not let circumstances control you. You
change your circumstances
(Jangan membiarkan
keadaan mengontrolmu. Kamu harus merubah keadaanmu)
-Jackie Chan-
You are what you think, kamu adalah apa yang kamu pikirkan. Seseorang
yang berpikir sebagai pemenang (winner)
senantiasa berupaya untuk memantaskan diri sebagai pemenang dengan memberikan
dan menjadi yang terbaik dalam berbagai aktivitas kehidupan. Sebaliknya
seseorang yang berpikir sebagai pecundang (loser)
akan menunjukan mental seorang pengecut dengan menampilkan perilaku destruktif.
Padahal secara hakikat, semua orang terlahir sebagai pemenang. Faktanya, setiap
individu berasal dari bibit unggul yang mampu mengalahkan 249 juta sel sperma
lain, yang akan membuahi sel telur.
Pecundang merupakan antonim dari seorang pemenang. Seorang pecundang
akan selalu merasa menjadi korban dari setiap keadaan dan situasi apa pun dan
dimana pun termasuk di dunia kerja. Korban dari aturan yang tidak adil, korban
dari gaya kepemimpinan seorang atasan yang dinilai tidak cakap.
Perbedaan Pemenang dan Pecundang
Ada beberapa perilaku yang nampak yang membedakan seorang pemenang
dengan pecundang, antara lain:
- Seorang pemenang (winner) hebat dalam memecahkan masalah, sedangkan seorang pecundang (loser) hebat dalam mencari alasan.
- Seorang pemenang menganggap challenge (tantangan) dan target sebagai kesempatan, sementara seorang pecundang menganggap challenge (tantangan) dan target sebagai beban.
- Seorang pemenang meyakini setiap masalah pasti memiliki solusi, adapun seorang pecundang meyakini setiap solusi pasti memiliki masalah.
- Seorang pemenang dalam menghadapi suatu permasalahan yang kompleks atau rumit, selalu berkata:” Itu sulit, tetapi bisa”. Lain halnya dengan seorang pecundang, dia akan berkata:”itu bisa, tetapi sulit”.
- Seorang pemenang memiliki kepedulian yang tinggi sehingga senantiasa berkata:”Apa yang dapat saya lakukan untuk anda?” sedangkan seorang pecundang akan berkata:”Maaf, itu bukan tugas saya”.
Ciri Pemenang
Tiga ciri utama seorang pemenang, yaitu:
- Ownership atau rasa memiliki yang tinggi. Seorang pemenang merasa sekolah, organisasi, instansi atau perusahaan tempat mereka bekerja seperti “milik sendiri” dalam arti yang positif sehingga yang bersangkutan akan berusaha mengerahkan seluruh kemampuan terbaik (waktu, tenaga, dan pikiran) untuk kemajuan sekolah, organisasi, instansi atau perusahaan.
- Accountable, bisa diperhitungkan atau bisa diandalkan. Seorang pemenang selalu bisa diandalkan oleh pimpinan, oleh teman seprofesi, shareholder dan stakeholder dan juga masyarakat atau customer. Seorang pemenang selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik sehingga siapa pun akan sangat senang bekerjasama dengan yang bersangkutan.
- Responsible atau bertanggung jawab. Seorang pemenang selalu berusaha mengambil tanggung jawab dan amanah dalam menjalankan tugas. Dalam bekerja tidak lagi hitung-hitungan waktu kerja seudah berakhir, yang bersangkutan akan berusaha menyelesaikan dulu sampai tuntas. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Henry W.B, “buatlah diri anda bertanggung jawab meraih standar yang lebih tinggi dari yang diharapkan orang lain terhadap anda”.
Gambar 1 Pemilihan Guru Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
Sumber: Iwan Sumantri
Ciri Pecundang
Ada beberapa ciri seorang pecundang, antara lain:
- Blame atau kebiasaan menyalahkan orang lain di luar dirinya atas kondisi tertentu. Seorang pecundang akan selalu mencari berusaha mencari “kambing hitam” untuk dipersalahkan dan tidak berusaha untuk introspeksi diri serta mengambil hikmah atas setiap kejadian.
- Excuses atau terlalu banyak alasan. Seorang pecundang akan selalu berusaha mencari atau mengemukakan alasan agar dirinya lepas dari tanggung jawab tertentu. Padahal semuanya akan terlihat semu dan dibuat-buat, sehingga yang bersangkutan berada di zona nyaman untuk terus mengulangi hal yang sama.
- Justify atau pembenaran. Seorang pecundang akan selalu membuat justifikasi atau pembenaran atas setiap kejadian. Seorang pecundang tidak mau bertanggung jawab atas sesuatu yang tidak nyaman terjadi, selalu ada saja argumentasi yang dikemukakan untuk membuat yang bersangkutan seolah-olah selalu benar.
Pada kenyataan dalam pergaulan dan dunia kerja, seorang pecundang selalu
complain atau mengeluh dan bergosip. Kita
senantiasa tidak nyaman jika disekeliling dan setiap waktu ada orang yang
selalu mengeluh dan berbicara negatif.
Berbicara pemenang dan pecundang, tidak terlepas dari empat karakter,
yaitu: a) produktif, b) tidak produktif, c) baik, d) buruk. Setiap orang
memiliki tingkat kualitas yang berbeda, dengan berbagai tipe, antara lain: a)
tidak produktif dan berbuat buruk, b) tidak produktif dan berbuat baik, c)
produktif dan berbuat buruk, d) produktif dan berbuat baik.
Tidak Produktif dan Berbuat Buruk
Dalam kehidupan sehari-hari kinerjanya rendah, hanya mengerjakan
pekerjaan rutin semata, itu pun sering tidak selesai. Selain itu pula
menampilkan perilaku buruk seperti sering berdusta, khianat, dan ingkar janji. Sehingga
tipe orang seperti ini karirnya mandeg dan tidak disukai orang, baik atasan
maupun teman sejawat.
Tidak produktif dan Berbuat Baik
Dalam aktivitasnya, kurang inisiatif, tidak memiliki keinginan untuk
maju, tetapi senantiasa menampilkan perilaku baik seperti jujur, amanah, dan
rendah hati. Tipe orang seperti ini jenjang karirnya terhambat, tetapi sosoknya
disukai oleh orang lain.
Produktif dan Berbuat Buruk
Aktivitas kerjanya bagus, pintar, cakap namun memiliki sikap yang buruk
seperti tidak adil, sombong, egois, ingin menang sendiri, arogan dan tidak
sedikit juga menghalalkan segala cara untuk menghasilkan posisi atau jabatan
tertentu. Tipe orang seperti ini merupakan tipe seorang cari muka, penjilat. Karirnya
akan menanjak namun dengan cara-cara yang tidak disukai oleh teman-teman atau
bawahannya.
Produktif dan Berbuat Baik.
Ini merupakan tipe yang diharapkan. Tipe orang yang memiliki kinerja
yang tinggi, tekad kuat, tanggung jawab, kreatif, pantang menyerah dan mandiri.
Selain itu, pribadi ini juga sangat disukai oleh orang lain, baik atasan atau
teman sejawat karena kejujuran, keadilan, kepedulian, loyalitas, toleransi,
kesantunan dan simpatinya.
Dari uraian di atas, marilah mulai saat ini dan seterusnya berusahalah
untuk menjadi pemenang atas setiap kejadian apa pun yang menimpa kita dan
mencoba mencari makna positif dari kejadian tersebut.
Referensi:
Referensi:
Hidayat,
Muhammad. (2015). Going Winner. Handout
Training PKBL PT Biofarma. Bandung: Tidak diterbitkan.
Karana,
Asep Ridrid. (2015). Kiat-kiat Menuju
Wirausaha Sukses. Handout Training PKBL PT Biofarma. Bandung: Tidak
diterbitkan.
No comments:
Post a Comment