Melaksanakan Penilaian Kelas
Sumber: Penulis
Menjalankan tugas sebagai guru tidak terlepas dari tiga tugas pokok yang
harus dikerjakan, yakni: a) merencanakan pembelajaran, b) melaksanakan
pembelajaran, dan c) mengevaluasi pembelajaran. Dalam mengevaluasi
pembelajaran, guru melakukan penilaian. Penilaian merupakan proses sistematis
meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi, verbal), analisis,
interpretasi untuk membuat keputusan. Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian
bisa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung (penilaian proses) atau
pun setelah selesai pembelajaran (penilaian hasil).
Penilaian kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh
guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil
belajar atau kompetensi peserta didik. Prinsip dan pendekatan penilaian kelas,
meliputi: a) sahih, b) objektif, c) adil, d) terpadu, e) ekonomis, f)
transparan, g) menyeluruh dan berkesinambungan, h) edukatif, i) sistematis dan
j) akuntabel.
Ciri-ciri atau karakteristik penilaian kelas, antara lain:
- Belajar tuntas
- Otentik
- Berkesinambungan
- Berdasarkan acuan kriteria atau patokan
- Menggunakan berbagai cara dan alat penilaian
Belajar Tuntas (Mastery Learning)
Menurut John B Carrol, prinsip belajar tuntas yaitu peserta didik tidak
diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik. Jika peserta didik
dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran
dan diajarkan sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar dari
mereka akan mencapai ketuntasan. Guru harus mempertimbangkan antara waktu yang
diperlukan berdasarkan karakteristik peserta didik dan waktu yang tersedia di
bawah kontrol guru. Peserta didik yang berjalan lambat perlu waktu lebih lama
untuk materi yang sama, mereka dapat berhasil jika kompetensi awal mereka
terdiagnosis secara benar dan mereka diajar dengan materi dan metode yang
berurutan mulai dari kompetensi awal mereka.
Penilaian Otentik
Prinsip penilaian otentik pada penilaian kelas, meliputi:
- Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu dan saling berkaitan
- Mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah
- Mengukur apa yang diketahui peserta didik sekaligus apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik
- Menggunakan berbagai cara dan kriteria
- Holistik (kompetensi utuh merefleksikan sikap, pengetahuan dan keterampilan)
Berkesinambungan
Pada prinsipnya berkesinambungan mengandung pengertian bahwa penilaian
berlangsung secara terus menerus, berkesinambungan selama proses pembelajaran
berlangsung. Dengan demikian memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil
terus menerus dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester dan ulangan kenaikan kelas. Prosedur ulangan yang dimaksud,
antara lain:
- Ulangan harian adalah ulangan yang dilakukan setelah selesai beberapa indikator, bisa berupa tertulis, lisan atau penugasan.
- Ulangan tengah semester yaitu ulangan yang dilakukan setelah selesai beberapa kompetensi dasar pada semester yang bersangkutan.
- Ulangan akhir semester adalah ulangan yang dilakukan setelah selesai semua kompetensi dasar pada semester yang bersangkutan.
- Ulangan kenaikan kelas yaitu ulangan yang dilakukan setelah selesai semua kompetensi dasar pada semester ganjil dan genap.
Berdasarkan Acuan Kriteria
Pada prinsipnya penilaian didasarkan atas kriteria yang ditetapkan.
Dalam karakteristik penilaian ini, prestasi kemampuan peserta didik tidak
dibandingkan dengan peserta pada kelompok, tetapi dengan kemampuan yang
dimiliki sebelumnya serta patokan yang ditetapkan. Patokan yang dimaksud berupa
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan
dicapai (kompleksitas), daya dukung berupa sarana dan guru, serta karakteristik
kemampuan (intake) peserta didik.
Menggunakan berbagai Cara dan
Alat Penilaian
Karakteristik ini, meliputi:
- Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi
- Menggunakan penilaian yang bervariasi meliputi tes tertulis, lisan, produk, proyek, portofolio, unjuk kerja, pengamatan dan penilaian diri serta antar teman.
Berdasarkan uraian di atas, penilaian di kelas bukanlah suatu langkah
prosedural atau rutinitas semata, melainkan harus berdasarkan pada prinsip,
pendekatan, karakteristik penilaian di kelas, sehingga menghasilkan keputusan
yang sesuai.
Referensi
Depdiknas. (2006). Rancangan
Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Kemendikbud. (2013). Panduan
Teknis Penilaian di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.
Kemendikbud. (2013). Penilaian
dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
No comments:
Post a Comment