Wednesday, December 9, 2015

Menjadi Guru Visioner



If you have a clear vision you will even forget your breakfast (Apabila anda telah memiliki visi yang jelas, anda akan lupa dengan makan pagi anda).
Bill Gates

Kekuatan Visi
Semua orang memiliki visi, impian, tujuan, cita-cita dan harapan atau apa pun istilahnya. Visi merupakan faktor pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Visi merupakan rangsangan penggerak motivasi hidup manusia. Dengan visi, membuka suara hati untuk bisa bangkit dan maju, karena visi atau tujuan menentukan hidup kita berbeda dan lebih baik.
Visi yang efektif bukan hanya sekedar visi. Seorang seniman terkenal, Pablo Picasso mengungkapkan bahwa, “langkah pertama adalah impian”. Peribahasa Cina mengemukakan bahwa, “perjalanan ribuan mil dimulai dari satu langkah pertama”. Visi yang efektif dalam motivasi hidup, setidaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

  1. Membangkitkan semangat
  2. Mempengaruhi efek emosional yang kuat
  3. Menjadikan kendala sebagai chalIenge bukan halangan

Sehingga tidak berlebihan, karena pentingnya sebuah visi atau tujuan, jika pendiri Microsoft (Bill Gates) mengungkapkan bahwa, “If you have a clear vision you will even forget your breakfast (Apabila anda telah memiliki visi yang jelas, anda akan lupa dengan makan pagi anda).

Makna Guru Visioner
Guru visioner adalah guru yang senantiasa berorientasi pada tujuan pendidikan. Guru visioner yaitu guru yang selalu bersandar pada landasan filosofis pendidikan yang tersurat dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru visioner adalah guru yang senantiasa mengembangkan diri dalam meningkatkan kompetensinya sebagai upaya meningkatkan kinerja guru, kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

Gambar 1. Peningkatan Kompetensi Guru
Sumber: Penulis


Ada empat kriteria berkaitan dengan visi guru menurut Anies Baswedan, meliputi:

  1. Mengajar (to teach)
  2. Mendidik (to educate)
  3. Menginspirasi (to inspire)
  4. Menggerakan (to move)

Mengajar (to teach)
Implementasi visi guru mengajar, guru melakukan transfer of knowledge (mentransfer ilmu pengetahuan) kepada peserta didik, memberikan informasi secara faktual tentang kebenaran suatu teori atau ilmu serta memprediksi fenomena alam dan sosial ditinjau dari ilmu pengetahuan yang dimiliki. Kompetensi yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi ini adalah kompetensi profesional guru yakni memahami materi/bahan ajar dan struktur ilmu.

Mendidik (to educate)
Implementasi visi guru mendidik, guru melakukan transfer of values (mentransfer nilai-nilai) kebaikan, menanamkan karakter atau sikap, baik sikap spiritual keagamaan maupun sikap sosial dalam upaya memanusiakan peserta didik sehingga membantu menyelesaikan masalahnya dalam kehidupan. Kompetensi yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi ini adalah kompetensi pedagogik dalam memahami karakteristik peserta didik, melakukan proses pembelajaran yang mendidik dan penguasaan terhadap ilmu mendidik serta teori belajar.

Menginspirasi (to Inspire)
Implementasi visi guru menginspirasi, guru mampu membangun karakter positif dan komunikasi yang efektif untuk dirinya, peserta didiknya, teman sejawatnya, dan lingkungannya, baik lingkungan pendidikan maupun lingkungan masyarakat dalam menginspirasi menuju kualitas kehidupan yang lebih baik. Guru dalam konteks menginspirasi adalah menjadi contoh teladan (role model) yang akan senantiasa digugu dan ditiru, sehingga kompetensi yang dibutuhkan adalah kompetensi kepribadian dan sosial.
Menginspirasi peserta didik, guru dituntut untuk senantiasa memiliki ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, keteladanan, kearifan, kestabilan, kejujuran dan kedisiplinan. Kemampuan kepribadian ini dijabarkan dalam sikap dan tindakan sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia.
Kepribadian baik yang ditampilkan seorang guru akan menunjukan pribadi yang dewasa dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, sehingga dapat menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, serta rasa bangga menjadi guru.

Menggerakkan (to move)
Menggerakan memiliki pengertian mampu menggerakan orang lain. Dalam konteks edukasi, berarti guru yang mampu menggerakan peserta didik dan lingkungannya untuk berbuat lebih baik dan melakukan tindakan yang positif sekaligus produktif yang berguna bagi kemajuan sekolah, bangsa, negara dan agama. Visi menggerakkan menuntut guru untuk memiliki kompetensi sosial yang tinggi, yakni berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat secara persuasif untuk melakukan tindakan-tindakan secara sukarela yang berhubungan dengan kemajuan pendidikan.

Implementasi Guru Visioner
Sebagai guru yang memiliki visi dan arah ke depan, guru visioner senantiasa mengembangkan peserta didik untuk senantiasa menjadi anak yang inovatif. Seorang psikolog pendidikan, Dien Nurdini Nurdin, M.Psi dalam Birgitta Ajeng yang dimuat Intisari, edisi November 2013, mengungkapkan bahwa untuk mendidik dan menumbuhkan peserta didik menjadi anak yang inovatif, maka seyogianya mengimplementasikan empat hal berikut ini, yaitu: a) membuka diri dengan sikap inovasi peserta didik, b) merangsang peserta didik pada kegiatan yang membutuhkan daya cipta, c) melatih kepekaan peserta didik terhadap lingkungan sekitar, dan d) memberikan pengalaman baru yang beragam kepada peserta didik. 

Membuka diri dengan sikap inovatif peserta didik
Guru seringkali mendapati seorang peserta didik yang sering bertanya sehingga membuat guru kesal. Padahal justru peserta didik tersebut memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, yang cenderung mengarah kepada berpikir inovatif. Begitu pun sikap mereka ketika gaduh dalam praktikum, bernyanyi di kelas, atau aktif pada suatu kegiatan pembelajaran tertentu, sikap guru visioner yang pertama adalah membuka diri untuk pengembangan potensi peserta didik. 

Merangsang peserta didik pada kegiatan yang membutuhkan daya cipta
Setelah membuka diri, sikap guru visioner selanjutnya adalah memfasilitasi dengan mengembangkan metode pembelajaran yang menarik, yang dapat merangsang inovasi peserta didik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya mengajak peserta didik dalam pembelajaran di luar kelas, mengembangkan keterampilan mengajar berbasis penugasan atau proyek, mengembangkan metode permainan dalam berbagai mata pelajaran yang diajarkan. 

Melatih kepekaan peserta didik terhadap sekitar dan memanfaatkan barang yang sudah ada
Arahkan peserta didik untuk peduli terhadap isu lingkungan hidup. Tanamkan dan biasakan diri untuk melakukan tindakan 3 R (reuse, recycle, reduce). Prinsip reuse  artinya menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan, misalnya mengisi kembali kemasan botol minuman. Prinsip recycle artinya mendaur ulang sesuatu menjadi sesuatu yang berguna, misalnya kemasan botol minuman dibentuk menjadi benda pakai sekaligus benda seni berupa tempat pensil dengan modifikasi dan nilai artistik pada beberapa bagian botol. Reduce artinya mengurangi potensi pencemaran, misalkan menggunakan air sesuai dengan kebutuhan, mematikan lampu yang tidak digunakan, belanja mengurangi penggunaan kantong plastik dalam penyimpanan barang belanjaan. 

Memberikan pengalaman baru yang beragam kepada peserta didik
Pengalaman baru yang dimaksud adalah aktivitas pembelajaran yang mengembangkan daya kreatif dan inovatif peserta didik. Pengalaman yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir out of box (di luar pemikiran pada umumnya) seperti menciptakan sesuatu dari barang bekas, berkebun, berkemah, membuat alat yang dapat menjadi jawaban permasalahan dewasa ini misal alat penjernih air sederhana, masker anti polusi, pemanfaatan kompos sebagai energi alternatif dan sebagainya.
Itulah sekelumit tentang guru visioner dan implementasinya dalam proses pembelajaran, semoga guru-guru di Indonesia senantiasa menjadi guru visioner yang melakukan tugas pokok dan fungsinya dalam mengajar, mendidik, menginspirasi dan menggerakan. Guru yang akan senantiasa menjadi contoh teladan bagi peserta didik dan lingkungannya. Guru yang akan selalu mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki sikap inovatif dalam kehidupan.

No comments:

Post a Comment

 

www.guraru.org

Guru Berbagi

Blogroll

Usep Saefuddin

Email :Saefuddin.usep1708@gmail.com